Profil Desa Wanasari
Ketahui informasi secara rinci Desa Wanasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Mengulas potensi ekonomi, data demografi, infrastruktur kunci seperti Jembatan Merah Putih, pemerintahan, serta kehidupan sosial masyarakat di wilayah terluas di Margasari ini.
-
Wilayah Terluas dengan Potensi Agraris
Desa Wanasari merupakan desa dengan luas wilayah terbesar di Kecamatan Margasari (16,13 km²), menjadikannya memiliki potensi sumber daya alam, terutama lahan pertanian yang subur, sebagai penopang utama ekonomi masyarakat.
-
Infrastruktur Sebagai Pengubah Keadaan
Pembangunan Jembatan Gantung Merah Putih di atas Kali Kumisik menjadi titik balik kemajuan desa, berhasil mengatasi isolasi geografis yang berlangsung puluhan tahun dan secara drastis meningkatkan aksesibilitas untuk ekonomi dan pendidikan.
-
Ekonomi Lokal yang Dinamis
Selain pertanian, perekonomian desa ditopang oleh sektor UMKM yang beragam, mulai dari kuliner, perdagangan, hingga peternakan, serta didukung oleh keberadaan BUMDes "Wana Gemilang Wanasari" sebagai lembaga formal penggerak ekonomi desa.

Desa Wanasari di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, menunjukkan geliat pembangunan yang signifikan, ditandai oleh penguatan infrastruktur vital dan pertumbuhan ekonomi lokal. Berada di wilayah selatan Kabupaten Tegal, desa ini memanfaatkan letak strategisnya untuk mendorong kemajuan di berbagai sektor, terutama pertanian dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pembangunan Jembatan Gantung Merah Putih yang belum lama ini diresmikan menjadi simbol harapan baru, membuka aksesibilitas yang selama puluhan tahun menjadi kendala utama bagi warga.
Geografi dan Wilayah Administrasi
Desa Wanasari merupakan desa terluas di Kecamatan Margasari, dengan total luas wilayah mencapai 16,13 kilometer persegi. Secara geografis, Wanasari terletak di bagian selatan Kabupaten Tegal yang memiliki karakteristik dataran yang subur dan dialiri oleh beberapa sungai, salah satunya yaitu Kali Kumisik yang menjadi batas alamiah sekaligus penopang utama bagi sektor pertanian setempat.
Secara administratif, Desa Wanasari berbatasan langsung dengan wilayah lain baik di dalam maupun di luar Kabupaten Tegal. Berdasarkan data penetapan batas wilayah, sebelah barat Desa Wanasari berbatasan dengan Desa Purbayasa, Kecamatan Tonjong, yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Brebes. Untuk batas utara, timur, dan selatan, Wanasari bersebelahan dengan desa-desa lain di lingkungan Kecamatan Margasari. Posisinya yang berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga menempatkan Wanasari sebagai salah satu gerbang perlintasan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
Kecamatan Margasari sendiri berada pada koordinat 7°6′ Lintang Selatan dan 109°0′ Bujur Timur. Sebagai desa dengan wilayah paling luas, Wanasari memiliki porsi lahan yang signifikan, mencakup area persawahan, perkebunan, serta permukiman penduduk yang tersebar di beberapa dukuh atau pedukuhan. Struktur tanah yang subur menjadikan wilayah ini sangat cocok untuk pengembangan komoditas pertanian seperti padi, palawija, dan tanaman hortikultura lainnya, yang menjadi tulang punggung perekonomian sebagian besar warganya.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Roda pemerintahan di Desa Wanasari berjalan di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Tegal dan dikoordinasikan oleh Kecamatan Margasari, yang saat ini dipimpin oleh Camat Erlin Trisnawati, S.STP, M.M. Sistem pemerintahan desa mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan seorang Kepala Desa sebagai pimpinan eksekutif di tingkat desa, dibantu oleh jajaran perangkat desa yang meliputi sekretaris desa, kepala urusan, dan kepala seksi.
Pada pertengahan tahun 2024, para kepala desa di Kecamatan Margasari, termasuk pimpinan di Desa Wanasari, secara resmi mendapatkan perpanjangan masa jabatan selama dua tahun. Kebijakan ini merupakan implementasi dari undang-undang baru mengenai desa, yang bertujuan untuk memberikan waktu lebih bagi para kepala desa dalam merealisasikan program-program pembangunan yang telah direncanakan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas dan kesinambungan pemerintahan di tingkat desa.
Tata kelola pemerintahan desa mencakup berbagai aspek, mulai dari pelayanan administrasi kependudukan, pengelolaan aset desa, hingga perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dalam beberapa tahun terakhir, fokus utama pemerintah desa yaitu peningkatan infrastruktur untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Salah satu bukti nyata dari keberhasilan kolaborasi antara pemerintah desa, pemerintah daerah, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ialah terwujudnya Jembatan Gantung Merah Putih. Selain itu, untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, Pemerintah Desa Wanasari juga mendorong pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Wana Gemilang Wanasari" yang telah berbadan hukum sejak tahun 2021. Kehadiran BUMDes ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa yang lebih mandiri dan profesional.
Demografi dan Keadaan Sosial
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, Desa Wanasari memiliki 1.052 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, sebanyak 838 KK dikepalai oleh laki-laki, sementara 214 KK sisanya dikepalai oleh perempuan. Meskipun data jumlah jiwa secara spesifik belum dipublikasikan untuk tahun terkini, jumlah kepala keluarga yang cukup besar ini mengindikasikan populasi yang padat dan dinamis. Dengan luas wilayah 16,13 kilometer persegi, kepadatan penduduk di Wanasari terdistribusi di berbagai pedukuhan.
Mayoritas penduduk Desa Wanasari berprofesi di sektor agraris, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Generasi muda sebagian besar mulai merambah ke sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan industri kecil yang berkembang di sekitar wilayah Margasari dan kota-kota terdekat. Tingkat pendidikan masyarakat terus menunjukkan tren positif seiring dengan membaiknya aksesibilitas, termasuk akses anak-anak untuk menuju sekolah yang berada di seberang desa setelah jembatan baru terbangun.
Kehidupan sosial masyarakat Wanasari sangat erat dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tercermin dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga kolaborasi dalam menyukseskan program pembangunan desa. Kehadiran Jembatan Gantung Merah Putih, misalnya, tidak hanya dilihat sebagai proyek pemerintah, tetapi juga sebagai hasil perjuangan dan harapan bersama seluruh warga yang telah menantikannya selama puluhan tahun. Berbagai organisasi kemasyarakatan, seperti kelompok tani, karang taruna, dan tim penggerak PKK, turut aktif dalam dinamika sosial dan pembangunan di Desa Wanasari.
Potensi Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur
Sektor ekonomi Desa Wanasari menunjukkan potensi yang beragam dengan basis utama pada pertanian dan UMKM. Lahan pertanian yang luas menjadi aset utama yang menopang kehidupan mayoritas warga. Komoditas utama yang dihasilkan meliputi padi, jagung, serta sayur-mayur yang dipasarkan ke pasar-pasar lokal di Kecamatan Margasari maupun ke wilayah lain di Kabupaten Tegal.
Di luar sektor pertanian, UMKM menjadi motor penggerak ekonomi kedua yang sangat dinamis. Data pelaku usaha mikro menunjukkan adanya keragaman jenis usaha yang dijalankan oleh masyarakat, antara lain usaha kuliner seperti penjualan makanan dan roti keliling, peternakan ayam petelur, perdagangan kebutuhan pokok melalui warung sembako, penjualan bensin eceran, hingga berbagai jenis jasa lainnya. Aktivitas ekonomi ini didukung oleh BUMDes Wana Gemilang Wanasari yang berperan dalam memfasilitasi dan mengembangkan potensi usaha masyarakat.
Puncak dari geliat pembangunan di Desa Wanasari ialah peresmian Jembatan Gantung Merah Putih pada November 2024. Jembatan sepanjang 56 meter yang membentang di atas Kali Kumisik ini dibangun melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) atas kolaborasi Kodim 0712/Tegal dengan Pemerintah Kabupaten Tegal. Sebelum jembatan ini ada, warga, termasuk anak-anak sekolah, harus menempuh jalan memutar yang sangat jauh atau menyeberangi sungai secara langsung, yang sangat berisiko terutama saat musim hujan.
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Dedy Suryadi, saat peresmian menyatakan bahwa infrastruktur ini dibangun untuk menjawab kesulitan masyarakat dan diharapkan dapat memulihkan serta meningkatkan roda perekonomian. "Sebelum adanya jembatan ini bisa sampai berjam-jam, setelah ada jembatan ini hanya butuh waktu hitungan menit," ungkapnya. Keberadaan jembatan ini secara langsung memotong waktu tempuh, melancarkan distribusi hasil bumi, dan mempermudah akses warga menuju pusat layanan pendidikan dan kesehatan. Ini merupakan sebuah lompatan besar bagi Wanasari untuk keluar dari isolasi geografis dan menyongsong masa depan yang lebih prospektif.
Sejarah dan Prospek Masa Depan
Sejarah mengenai asal-usul penamaan atau berdirinya Desa Wanasari di Kecamatan Margasari tidak banyak tercatat dalam sumber-sumber primer seperti prasasti atau naskah kuno. Pengetahuan mengenai sejarah desa lebih banyak diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Sama seperti desa-desa lain di sekitarnya, riwayat Wanasari terjalin erat dengan sejarah pembentukan komunitas agraris di wilayah Tegal selatan.
Menatap ke depan, Desa Wanasari memiliki prospek yang cerah. Dengan terbukanya aksesibilitas melalui Jembatan Merah Putih, tantangan utama yang selama ini menghambat pertumbuhan telah teratasi. Hal ini membuka peluang besar untuk optimalisasi potensi yang ada. Sektor pertanian dapat dikembangkan lebih lanjut melalui modernisasi teknik budidaya dan perbaikan rantai pasok. Hasil bumi dari Wanasari kini dapat didistribusikan dengan lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan para petani.
Di sisi lain, sektor UMKM berpotensi untuk tumbuh lebih pesat. Kemudahan akses akan mendorong munculnya usaha-usaha baru dan memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk lokal. Pemerintah desa bersama BUMDes memiliki peran strategis untuk terus melakukan pembinaan, memberikan akses permodalan, dan memfasilitasi pemasaran digital. Dengan fondasi infrastruktur yang lebih kuat dan semangat kebersamaan masyarakat yang tinggi, Desa Wanasari berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera di Kabupaten Tegal.